Melestarikan Tradisi Mudunan Yang Tergerus Perkembangan Zaman

Tradisi mudunan atau udunan didahului oleh tradisi munggahan. Munggahan digelar menyambut datangnya bulan Ramadan dan dilaksanakan pada akhir Syaban.

Munggahan dipercaya manusia menemukan atau dinaikkan derajatnya dalam bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadan dianggap sebagai bulan istimewa, dan sebagai penanda maka digelar tradisi munggahan.

Tradsi Mudunan Tahun ini dilaksanakan pada Hari Jumat Kliwon Tanggal 14 April 2023, Kegiatan diawali dengan bersih-bersih makam kemudian dilanjutkan Pembacaan Yasin, Tahlil yang di pimpin oleh Bapak Kiyai Kamaludin kemudian Doa dipimpin Oleh Bapak Kiyai Sodikun Ulumudin. Menurut Ketua RW 005 Bapak Muhamad Basir Kegiatan Mudunan yang dilaksanakan secara Bersama-sama sudah dilaksnakana sejak  Tahun 2020, dengan Peserta Semua Warga Dusun Karang Cengis, Santri TPQ Al Barokah dan warga masyarakat Desa Kalipoh pada umumnya. Harapan beliau semoga Tradisi Seperti ini bisa diteruskan oleh generasi yang akan datang, sebagai wujud ungkapan Rasa Syukur atas limpahan rezeki dari Alloh SWT dan juga sebagai pengingat kepada para Pejuang yang sudah memperjuangkan Agama Islam di Desa Kalipoh” Imbuhnya.

Warga Masyarakat Desa melestarikan tradisi munggahan secara komunal atau secara Bersama-sama. Mereka Melakukan doa Bersama di Tempat Pemakaman Umum Glodog yang terletak di Duusn Pesawahan RT 006 RW 003 Desa Kalipoh.

Sebaliknya mudunan atau udunan ini menjadi penanda berakhirnya Ramadhan utk memasuki Syawal. Mudunan menjadi perlambang mereka sudah mengakhiri fase terbebasnya dari godaan nafsu.

 Warga Desa Kalipoh, mengaku masih melakukan tradisi ungahan dan udunan. Diyakini tradisi ritual tersebut bisa menjaga kelancaran rezeki dan keberkahan hidup.